JIKA kamu memiliki risiko tinggi tertular virus HIV, pre-exposure prophylaxis (PrEP) menjadi pilihan yang tepat bagi kamu. PrEP dapat membantu menurunkan kemungkinan mengembangkan HIV dengan melindungi kamu dan pasangan dari paparan virus tersebut. Perlu diingat bahwa pil ini tidak untuk orang yang telah hidup dengan HIV.
“Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) adalah pengobatan sekali sehari untuk mencegah perkembangan kasus HIV. Pil ini dimaksudkan untuk orang yang tidak hidup dengan HIV, tetapi memiliki peluang lebih tinggi mengembangkan kondisi tersebut,” tulis laman Healthline.
Baca Juga:
Penyakit Jantung Bawaan Berdampak ke Stunting
Dilansir dari Washington Health Institute, obat ini bekerja dengan cara mencegah replikasi HIV di dalam tubuh. PrEP bertindak sebagai katalis yang membantu tubuh memproduksi antibodi yang membantu penyakit penyebab kuman dan virus. Setelah kontak dengan virus, tenofovir dan emtricitabine akan memblokir enzim yang dibutuhkan virus untuk bereplikasi.
Obat yang digunakan untuk PrEP termasuk dalam kelas obat antivirus yang dapat menghentikan virus berkembang biak di dalam tubuh. Sebelum memulai PrEP dan setelah setiap tiga bulan saat kamu minum obat, kamu perlu menjalani tes HIV dan mendapatkan hasil tes yang negatif.
Jika kamu terpapar HIV atau menunjukkan gejala kasus akut, kamu harus menunggu untuk memastikan hasil tes sebelum memulai kembali pengobatan PrEP. Tes HIV menjadi penting dalam pengobatan ini karena PrEP tidak dapat secara efektif mengobati HIV dan resistensi obat dapat berkembang biak jika PrEP digunakan selama kasus HIV.
Dua obat PrEP yang disetujui adalah Truvada dan Descovy. Truvada hadir dalam berbagai kekuatan dan dosis yang diresepkan untuk pengobatan HIV dan PrEP. Truvada memiliki bentuk tablet dan diminum sekali sehari untuk orang dewasa dan remaja yang berat minimal 35 kilogram. Pil jenis ini juga telah disetujui untuk dikonsumsi pria dan wanita.
Baca Juga:
Kiat Pekerja Shift Malam Kurangi Risiko Hipertensi
Kemudian Descovy juga merupakan tablet yang diminum sehari sekali dengan berat badan minimum 35 kilogram. Akan tetapi, Descovy tidak disetujui untuk digunakan oleh wanita yang memiliki kemungkinan lebih besar mengembangkan HIV dari hubungan seks vaginal karena efektivitasnya belum diuji pada kelompok ini.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), PrEP bila diminum secara teratur akan menurunkan kemungkinan tertularnya HIV dari seks sekitar 99 persen dan sekitar 74 persen pada orang yang menyuntikkan narkoba.
Obat ini tidak langsung efektif, seseorang harus meminumnya setidaknya tujuh hari untuk perlindungan maksimal dari HIV dengan seks anal reseptif. Untuk penggunaan narkoba suntikan atau seks vaginal reseptif, perlindungan maksimal terjadi setelah mengonsumsinya 21 hari berturut-turut.
Orang-orang yang mungkin mendapat manfaat dari terapi PrEP adalah mereka yang pernah melakukan hubungan seks anal atau vaginal dalam waktu enam bulan terakhir, memiliki pasangan seksual yang memiliki HV, tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, dan terkena infeksi menular seksual dalam enam bulan terakhir. Pengobatan PrEP dapat diberikan oleh tenaga profesional jika sesuai dengan beberapa kriteria di atas. (vca)
Baca Juga:
Perempuan Waspada Penebalan Dinding Rahim