SIAPA siapa yang tidak kenal dengan komunitas basket Glorius? Bagi ‘Abas’ Indonesia (Basketball Boys), komunitas yang didirikan oleh Rizky Julian ini seperti koboi dan senjata. Tak ada arena basket 3on3 yang luput dari bidikan pria berjuluk Boski itu.
Sejak tahun 2007, Glorius telah melegenda sebagai salah satu tim ‘Bounty Hunter’ yang sukses di Jakarta. Berawal dari niat mengikuti turnamen di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tahun 2006 untuk bersenang-senang, Glorius menjelma menjadi komunitas basket yang meraih prestasi dengan Boski sebagai pemeran utamanya.
“Ada aturan dimana Glorius (bahkan) tidak boleh mengikuti turnamen. 3on3 bukan sekedar ajang mencari validasi bola basket Indonesia, kami juga bertujuan mencari uang. Sampai batas tertentu, kami masuk daftar hitam karena terus juara selama hampir 6 tahun di turnamen itu”, ujar Boski.
Meski starting lineup Glorius sering diremehkan, Boski tidak patah semangat. Dengan tekadnya, Glorius benar-benar telah tumbuh menjadi komunitas basket hebat yang tidak hanya dikenal di Jakarta tetapi juga memiliki reputasi nasional.
“Glorius bertahan hingga hari ini. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa komunitas juga dapat berkontribusi pada bola basket nasional. Mungkin era Bounty Hunter telah berlalu. Selama 10 tahun terakhir, Glorius fokus untuk memberikan kembali kepada komunitas di luar sana. Apa yang kami capai juga akan meningkatkan komunitas,” kata Boski.
Kecintaan Boski pada bola basket dan komunitas yang dia bangun membawanya ke level yang lebih tinggi. Saat ini bola basket 3on3 telah berkembang menjadi bola basket 3×3 dan menjadi dasar bagi bola basket Indonesia untuk berprestasi di tingkat internasional.
Karena itulah Boski membentuk Basket-ID, untuk bisa berkontribusi bagi basket Indonesia khususnya 3×3. Boski bermimpi membawa 3×3 Indonesia ke level berikutnya dengan tingkat kompetisi yang lebih baik. Konsep liga dan banyak konsep lainnya dibuat oleh Basket ID untuk mempromosikan bola basket 3v3.
“Harapan terbesar tentunya 3×3 Indonesia bisa menjadi industri dan impian para pemain muda untuk membela Indonesia di kancah dunia, karena banyak negara yang sebelumnya tidak kita kenal seperti negara yang fokus 3×3 seperti Mongolia, kini mereka 3 langkah di depan kita dalam banyak aspek.” kata Boski.
Editor : Muhammad Pratama Supriyadillah
Ikuti berita Sportsstars di berita Google
