Berita  

Video Perundungan Anak SMP di Pangandaran Viral, Polisi Turun Tangan

BERITA PANGANDARAN – Sebuah video berdurasi 48 detik yang menampilkan aksi perundungan oleh seorang siswa SMP di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat seorang siswa berpostur tinggi memukul wajah siswa lain yang lebih pendek sebanyak dua kali hingga korban terjatuh.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 9 Agustus 2025 sore di area lapangan dekat SD di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, saat berlangsung pertandingan sepak bola antar kampung.

Beberapa anak lain yang berada di lokasi tampak menjauh dari pelaku. Menariknya, usai memukul, pelaku justru terlihat menolong korban yang sudah tersungkur.

Kepala SMP Negeri 6 Padaherang Islah Hadiansyah membenarkan bahwa baik korban maupun pelaku merupakan siswa di sekolahnya. Korban adalah siswa kelas 7, sedangkan pelaku duduk di kelas 8.

Baca juga:  Pengembang Perumahan di Pangandaran Dilaporkan Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

“Memang kejadian ini berlangsung di luar jam pelajaran dan di luar lingkungan sekolah. Kami menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak Polres Pangandaran,” kata Islah, Minggu 10 Agustus 2025.

Islah menyebutkan, pihak sekolah akan mendampingi orang tua korban dan pelaku untuk datang ke Mapolres Pangandaran demi menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Ini bagian dari tanggung jawab sekolah. Kami juga akan terus mendampingi siswa-siswa lain agar kejadian perundungan seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Humas Polres Pangandaran Aiptu Yusdiana membenarkan kejadian dugaan perundungan yang melibatkan anak SMP tersebut.

“Kami Polres Pangandaran sudah menerima laporan polisi terkait masalah perundungan yang terjadi di satu sekolah di wilayah Kecamatan Padaherang,” kata Yusdiana.

Baca juga:  Pasien di RSUD Pandega Pangandaran Tetap Gunakan Hak Pilih

Saat ini, kata Yusdiana, Sat Reskrim Polres Pangandaran sudah melakukan pemanggilan saksi-saksi dan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus tersebut.

“Awal mulanya korban dan pelaku ini masih bertetangga. Jadi, ini adalah salah satu kenakalan remaja,” ujarnya.