Berita  

RSUD Pandega Pangandaran Ingatkan Bahaya Gula Berlebih terhadap Hipertensi

BERITA PANGANDARAN – Konsumsi gula berlebih ternyata dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Meski selama ini lebih sering dikaitkan dengan garam, gula juga memiliki peran besar dalam meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Melalui unggahan resmi di akun Instagram, Jumat 15 Agustus 2025, RSUD Pandega Pangandaran menyampaikan bahwa terlalu banyak asupan gula dapat mengganggu sistem pengaturan tekanan darah dalam tubuh.

“Untuk individu secara umum, gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 25 gram per hari,” tulis keterangan tersebut.

Pihak rumah sakit menjelaskan, gula berlebih membuat tubuh lebih sensitif terhadap garam sehingga dampaknya terhadap tekanan darah semakin besar.

Selain itu, kadar gula darah dan asam urat yang tinggi dapat memengaruhi fungsi ginjal serta pembuluh darah, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan hipertensi.

Baca juga:  Pengembang Perumahan di Pangandaran Dilaporkan Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Hubungan Gula dengan Hipertensi

Asam urat dan pembuluh darah: Fruktosa dalam gula dapat meningkatkan kadar asam urat yang menghambat produksi nitric oxide, zat penting untuk menjaga elastisitas pembuluh darah.

Kerusakan pembuluh darah: Gula darah tinggi merusak pembuluh kapiler sehingga dinding pembuluh menjadi kaku dan sulit berfungsi optimal.

Kerusakan ginjal: Gula berlebih bisa merusak ginjal yang berperan mengatur keseimbangan garam dan air, sehingga tekanan darah berpotensi meningkat.

RSUD Pandega Pangandaran mengingatkan masyarakat untuk membatasi konsumsi gula maupun garam, memperhatikan pola makan sehat dengan memperbanyak buah dan sayur, serta rutin memeriksa tekanan darah.

“Jika memiliki riwayat hipertensi atau diabetes, sebaiknya konsultasikan asupan gula dengan dokter atau ahli gizi,” imbau pihak rumah sakit, seraya mengajak masyarakat memanfaatkan layanan spesialis penyakit dalam di RSUD Pandega Pangandaran.

Baca juga:  Transaksi Capai Rp200 Triliun, Mayoritas Korban Judi Online Anak di dalam Bawah Umur