BERITA PANGANDARAN – Upaya mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Pangandaran mendapat angin segar dari dunia akademik. Disertasi doktoral di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Irpan Ilmi menawarkan sebuah cetak biru strategis (blue print) yang berjudul ‘Pendidikan Multikultural melalui Event Management Berbasis Nilai-nilai Keislaman di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)’ dengan penelitian di SMK Bakti Karya Parigi Pangandaran.
Penelitian tersebut mengusulkan integrasi antara dunia pendidikan, khususnya SMK, dengan sektor pariwisata lokal. Melalui pendekatan pendidikan multikultural yang dipadukan dengan pengelolaan event berbasis nilai-nilai Islam, disertasi ini diyakini mampu mendorong lahirnya generasi muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga beretika dan berkarakter.
“Pangandaran memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Tapi perlu ditopang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berkarakter. Pendidikan multikultural yang menanamkan nilai toleransi, kearifan lokal, serta etika Islam bisa melahirkan duta-duta wisata yang andal,” kata Irpan Ilmi.
Karakter Islam Jadi Pondasi Pariwisata Berbudaya
Dalam disertasinya, Irpan menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai Islam seperti keramahan, kejujuran, kebersihan dan sikap saling menghormati dalam sistem pendidikan. Menurutnya, nilai-nilai tersebut sangat relevan untuk membangun layanan pariwisata yang beretika dan berbudaya.
Ia menilai bahwa karakter siswa yang dibentuk sejak di bangku sekolah akan sangat menentukan kualitas pariwisata yang dihadirkan. Dengan demikian, lulusan SMK tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga agen perubahan yang memperkuat citra positif Pangandaran sebagai destinasi wisata.
Event Kreatif Jadi Mesin Penggerak Pariwisata Edukatif
Salah satu gagasan utama dalam disertasi ini adalah penerapan event management sebagai bagian dari kurikulum pendidikan multikultural. Para siswa diajak untuk merancang dan menggelar berbagai event, mulai dari festival budaya, pameran produk lokal, hingga kegiatan edukatif berbasis kearifan lokal.
“Bayangkan jika setiap sekolah mengadakan event yang khas dan menarik secara rutin. Ini bisa menjadi kalender event daerah yang dinamis sekaligus ajang pembelajaran nyata bagi siswa,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini bukan hanya meningkatkan keterampilan siswa dalam manajemen acara, tetapi juga mampu mendorong promosi pariwisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Rekomendasi Kebijakan untuk Pemkab Pangandaran
Irpan Ilmi turut menyampaikan beberapa rekomendasi konkret untuk Pemerintah Kabupaten Pangandaran agar dapat mengadopsi model integrasi pendidikan dan pariwisata yang ditawarkannya. Di antaranya:
- Pengembangan Kurikulum
Mengintegrasikan pendidikan multikultural dan event management ke dalam kurikulum sekolah, khususnya di SMK. - Peningkatan Kompetensi Guru
Memberikan pelatihan kepada guru untuk menguasai metode pengajaran yang inovatif dan aplikatif. - Kolaborasi Lintas Sektor
Mendorong sinergi antara Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, pelaku industri dan komunitas lokal. - Dukungan Event Siswa
Menyediakan fasilitas dan dukungan promosi untuk penyelenggaraan event yang digagas oleh sekolah.
Disertasi ini dinilai menjadi sumbangsih penting dalam upaya mewujudkan pariwisata Pangandaran yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai budaya dan agama.
Pemerintah daerah pun diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi kebijakan jangka panjang dalam membangun sektor pendidikan dan pariwisata yang saling menguatkan.