BERITA PANGANDARAN – Dalam momentum Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati setiap Oktober, RSUD Pandega Pangandaran mengajak masyarakat, khususnya perempuan, untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara melalui deteksi dini dan penerapan gaya hidup sehat.
Dokter umum RSUD Pandega, dr. Fikri Dian Dinu Azizah menjelaskan, kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kejadian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Meski demikian, tingkat kesembuhan dapat meningkat signifikan apabila kanker terdeteksi sejak dini.
“Kunci utama dari pencegahan kanker payudara adalah kesadaran untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Banyak pasien datang ketika kondisinya sudah parah, padahal jika ditemukan lebih awal, peluang sembuhnya sangat besar,” jelasnya.
Menurut dr. Fikri, perempuan usia di atas 30 tahun dianjurkan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara berkala, idealnya seminggu setelah masa menstruasi berakhir. Selain itu, pemeriksaan medis seperti USG payudara dan mammografi juga penting bagi mereka yang memiliki risiko tinggi.
“Langkah paling sederhana adalah mengenali perubahan pada payudara sendiri. Jika ada benjolan, perubahan warna kulit, atau keluar cairan dari puting, segera periksa ke fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, kanker payudara tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik, melainkan juga oleh gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi lemak dan stres berkepanjangan.
“Gaya hidup sehat sangat berperan. Biasakan konsumsi buah dan sayur, olahraga teratur, serta hindari merokok dan alkohol. Pencegahan jauh lebih murah daripada pengobatan,” sebutnya.
Melalui kegiatan ini, RSUD Pandega berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan tidak ragu memeriksakan diri ke tenaga medis bila menemukan gejala mencurigakan.
“Harapan kami, masyarakat lebih berani dan terbuka terhadap isu kesehatan payudara. Semakin dini diketahui, semakin besar peluang untuk sembuh,” ucapnya.





