BERITA PANGANDARAN – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran mengaku telah mengantisipasi persoalan tabungan siswa yang saat ini tengah menjadi sorotan publik.
Kasus tersebut mencuat setelah sejumlah orang tua murid SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, mengeluhkan belum dikembalikannya dana tabungan anak-anak mereka oleh pihak sekolah.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Pangandaran Darso mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah lebih dulu mengingatkan dan memanggil pihak sekolah agar segera menyelesaikan proses pembagian uang tabungan murid.
“Namun, sebelum jadwal pembagian uang tabungan tiba, beberapa orang tua murid datang langsung ke kantor kami dan mengadukan bahwa tabungan anak mereka belum dikembalikan,” kata Darso, Selasa 24 Juni 2025.
Menindaklanjuti aduan tersebut, Disdikpora kembali memanggil kepala sekolah untuk mencari solusi penyelesaian. Hasil penelusuran mengungkap bahwa sebagian besar dana tabungan murid disimpan oleh seorang guru yang telah pensiun.
“Permasalahan utama rupanya berada pada guru yang sudah pensiun tersebut. Jumlah uang yang dikelolanya pun cukup besar, bahkan mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya.
Sementara itu, sebagian kecil dana tabungan diketahui disimpan di koperasi sekolah dan telah diminta untuk segera dicairkan demi mengurangi beban permasalahan.
Darso menyebutkan, pensiunan guru perempuan itu telah menawarkan beberapa aset miliknya untuk menutupi utang tabungan tersebut. Namun, berdasarkan perhitungan, nilai aset yang ditawarkan belum mencukupi.
“Memang ini kasus yang sudah berlangsung lama, bahkan sejak sebelum tahun 2017. Tapi bagaimanapun, ini adalah uang peserta didik yang dititipkan melalui sekolah. Dan kami tegaskan bahwa tanggung jawab pengembalian tetap harus dilakukan,” tegasnya.
Sebagai alternatif, Disdikpora juga mengusulkan agar pihak sekolah memanfaatkan dana tabungan yang tersimpan di koperasi untuk membantu menyelesaikan persoalan ini.
“Kami terus mendorong agar penyelesaian dilakukan secara transparan dan secepat mungkin demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan,” ucapnya.
