Berita  

Pahami Tiga Kategori Gawat Darurat Kesehatan, Bisa Selamatkan Nyawa

BERITA PANGANDARAN – Dalam dunia medis, kecepatan dan ketepatan penanganan pasien sangat menentukan keselamatan jiwa. Tidak semua pasien yang datang ke fasilitas kesehatan memiliki kondisi yang sama, sehingga diperlukan sistem pemilahan berdasarkan tingkat kegawatannya. Proses ini dikenal dengan istilah triase medis.

Secara umum, terdapat tiga kategori kegawatdaruratan kesehatan, yaitu gawat darurat, gawat tetapi tidak darurat, serta tidak gawat maupun darurat.

Kategori Pertama

Gawat Darurat, merupakan kondisi medis paling kritis. Pasien biasanya mengalami cedera berat yang mengancam jiwa, namun masih memiliki peluang besar untuk selamat bila segera ditolong.

Penanganan dalam kategori ini tidak boleh lebih dari dua menit. Contoh kasus antara lain pasien kehilangan kesadaran, serangan jantung, atau henti napas.

Baca juga:  Polres Pangandaran Selidiki Dugaan Penipuan dalam Jual Beli Kavling Perumahan

Dalam situasi seperti ini, tenaga medis harus segera melakukan tindakan penyelamatan, seperti resusitasi jantung paru (RJP) atau pemasangan alat bantu pernapasan.

Kategori Kedua

Gawat tetapi Tidak Darurat, adalah kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera, namun tidak secara langsung mengancam jiwa.

Pasien bisa ditangani sesuai alur medis tanpa harus berpacu dengan detik. Kasus yang termasuk kategori ini misalnya dehidrasi sedang, luka yang perlu dijahit, atau keluhan sakit cukup berat tetapi kondisi pasien masih stabil.

Kategori Ketiga

Tidak Gawat maupun Darurat. Kondisi ini mencakup keluhan ringan yang tidak membahayakan nyawa dan tidak memerlukan pertolongan segera. Seperti batuk, pilek, atau sakit kepala ringan.

Baca juga:  Dua Klinik Tak Berizin di Pangandaran, Satu Sudah Ditutup dan Ditangani Polisi

Pasien dalam kategori ini tetap berhak mendapat layanan, hanya saja prioritas penanganannya berada di bawah pasien kritis.

Dengan adanya sistem triase medis ini, tenaga kesehatan dapat bekerja lebih efektif dan tepat sasaran. Bagi masyarakat, pemahaman mengenai tiga kategori gawat darurat juga sangat penting. Pengetahuan sederhana ini membantu menentukan langkah tepat ketika menghadapi masalah kesehatan.

Misalnya, jika menemukan anggota keluarga yang kehilangan kesadaran atau mengalami henti napas, segera bawa ke instalasi gawat darurat atau hubungi layanan darurat. Sebaliknya, untuk keluhan ringan seperti pilek, cukup memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter umum.

Kesadaran bersama dalam memahami perbedaan kategori kegawatdaruratan ini diharapkan mampu membantu sistem kesehatan berjalan lebih optimal, sehingga pasien dengan kondisi kritis dapat segera ditangani tanpa terhambat oleh kasus ringan.

Baca juga:  Penjelasan Dokter Umum RSUD Pandega Pangandaran Agar Terhindar Infeksi Saluran Kemih