BERITA PANGANDARAN – Idham Hamdani (34), seorang pengrajin asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berbagi cerita tentang perjalanannya menekuni kerajinan tangan berupa miniatur perahu.
Idham mulai menggeluti kerajinan ini sejak 2019, setelah sebelumnya hanya bekerja serabutan dan sempat berdagang mainan di Pantai Barat Pangandaran.
Dirinya belajar membuat miniatur perahu secara otodidak dari seorang teman dan melalui media sosial.
Namun, sebenarnya, minat Idham terhadap kerajinan miniatur perahu sudah dimulai sejak 2017. Awalnya, ia membuat miniatur perahu pesiar jenis Pinisi menggunakan bahan baku bambu.
Pengalaman pertama menjual karyanya kepada wisatawan asing dari Las Vegas, Amerika Serikat, menjadi momen yang sangat berkesan.
“Waktu itu, kesannya luar biasa karena wisatawan asing itu sangat menyukai miniatur yang saya buat dan membelinya seharga Rp300 ribu,” kaya Idham di Saung Katapang Pangandaran, Minggu 19 Januari 2025.
Pengalaman tersebut memotivasi Idham untuk terus mendalami kerajinan miniatur perahu. Meski awalnya menggunakan bambu sebagai bahan utama, ia kemudian beralih ke kayu setelah melihat temannya yang membuat miniatur perahu nelayan khas Pangandaran dari bahan tersebut.
“Awalnya saya bikin dari bambu, tapi prosesnya ribet. Setelah melihat teman saya bikin dari kayu, saya mulai belajar dan hasilnya lebih bagus,” ungkapnya.
Untuk bahan baku, Idham memanfaatkan potongan kayu bekas atau limbah bangunan. Karyanya kemudian dipasarkan melalui kios-kios dan pedagang mainan di kawasan wisata Pantai Pangandaran.
“Alhamdulillah, dari 400 unit yang diproduksi, sekitar setengahnya terjual. Sebulan saya bisa mendapatkan omzet lebih dari Rp10 juta, dengan keuntungan bersih sekitar Rp5 juta,” sebutnya.
Meski tidak mengalami kesulitan dalam proses produksi, Idham mengakui kendala utama adalah modal untuk membeli bahan baku kayu, yang harganya cukup mahal.
Selain itu, sistem pembayaran dari pembeli yang tidak selalu kontan juga menjadi tantangan tersendiri.
“Harapannya ada dukungan dari pemerintah atau pihak terkait, terutama dalam hal permodalan. Ini kan juga bisa membantu mempromosikan Pangandaran melalui kerajinan lokal,” ucap Idham.