Berita  

Pejabat Pangandaran Diminta Kenakan Pangsi Hitam Saat Acara Budaya

BERITA PANGANDARAN – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, menegaskan pentingnya melestarikan budaya asli Kabupaten Pangandaran, khususnya kesenian ronggeng gunung.

Dalam upaya mempertahankan tradisi tersebut, ia mendorong langkah-langkah strategis agar budaya ini tetap hidup dan menjadi kebanggaan masyarakat Pangandaran.

Salah satu langkah yang diambil adalah membiasakan para pejabat daerah, termasuk di tingkat desa, untuk mengenakan pakaian adat Sunda berupa pangsi hitam.

“Saya ingin para pejabat, ketika mengikuti acara ngibing ronggeng, mengenakan seragam pangsi. Kita sudah memiliki dewan budaya, jadi ini harus dijadikan kebiasaan untuk memperkuat identitas budaya kita,” kata Jeje.

Jeje pun menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk segera menerbitkan surat edaran (SE) yang mewajibkan pejabat daerah, kepala desa, perangkat desa dan anggota BPD.

Baca juga:  Hari Kanker Anak Sedunia: Dukung Pejuang Kecil Melawan Kanker

Untuk memakai pakaian pangsi hitam lengkap dengan atribut seperti golok, peci dan sarung dalam acara ronggeng gunung atau ronggeng amen, terutama dalam kegiatan adat dan hajatan.

Lebih lanjut, Jeje mengungkapkan bahwa seni ronggeng gunung akan dimodifikasi agar lebih menarik, baik untuk masyarakat lokal maupun wisatawan.

Dengan demikian, budaya ini tidak hanya menjadi aset lokal tetapi juga daya tarik wisata.

“Nanti, selain menikmati keindahan pantai, wisatawan juga bisa menyaksikan budaya ronggeng gunung yang memikat,” ujarnya.

Ia optimistis perkembangan infrastruktur, seperti rencana pembangunan tol dari Bandung hingga Ciamis yang ditargetkan selesai pada 2027, akan memberikan dampak positif bagi pariwisata Pangandaran.

“Jika akses semakin mudah, wisata di Pangandaran pasti semakin maju,” ucap Jeje.

Baca juga:  Selama Ramadan Jadwal Poliklinik di RSUD Pandega Pangandaran Diubah