BERITA PANGANDARAN – Pangandaran kembali diresahkan oleh serangan anjing liar yang memangsa hewan ternak. Kali ini, sejumlah domba milik warga di Kecamatan Cimerak menjadi korban serangan itu.
Insiden ini membuat warga geram dan berencana mengambil langkah tegas. Pemerintah desa bersama masyarakat akan mengadakan musyawarah guna membahas solusi terbaik atas kejadian ini.
Kepala Desa Cimerak, Budiaman mengatakan, serangan anjing liar telah menyebabkan kematian ternak domba milik warganya. Maka, pihaknya segera menginisiasi pertemuan dengan berbagai pihak terkait.
“Kami akan mengumpulkan peternak domba, pemilik anjing, serta tokoh masyarakat untuk berdiskusi. Dalam mengambil langkah ke depan, kami juga akan berkoordinasi dengan Perbakin,” kata Budiaman, Minggu 9 Februari 2025.
Budiaman menekankan pentingnya musyawarah agar tindakan yang diambil tidak menimbulkan masalah baru. Pihaknya ingin memastikan keputusan yang diambil merupakan hasil kesepakatan bersama, bukan tindakan emosional yang bisa memperburuk keadaan.
Dari laporan yang diterima, sekitar 13 ekor domba di Desa Cimerak telah menjadi korban serangan anjing liar. Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di Desa Sukajaya, di mana 19 ekor domba ditemukan tewas.
Di Desa Sukajaya, warga sempat melakukan pengintaian dan menembakkan senapan angin ke arah anjing liar yang menyerang ternak. Namun, insiden itu justru mengenai anjing peliharaan warga setempat.
Menanggapi hal tersebut, Budiaman mengimbau warga yang memiliki anjing untuk sementara waktu tidak melepaskan hewan peliharaannya secara bebas.
“Bukan bermaksud menuduh, tetapi lebih baik anjing peliharaan diawasi agar tidak terjadi kesalahpahaman atau tindakan yang tidak diinginkan dari pihak peternak yang merasa dirugikan,” terangnya.
Laporan Bidang Peternakan di Dinas Pertanian Pangandaran
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangandaran Deni Rakhmat menyampaikan laporan serangan anjing liar ini.
“Kami menerima laporan pada 3 Februari 2025. Tercatat satu ekor domba di Cimerak dan 19 ekor di Sukajaya telah menjadi korban,” ujarnya.
Dinas Pertanian telah melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Hasil investigasi sementara menunjukkan bahwa serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok anjing liar.
“Serangan terjadi di beberapa lokasi, yaitu pada 21-25 Januari di tiga kandang di Dusun Babakanjaya; 29 Januari di satu kandang di Dusun Patrol; serta 3 Februari di dua kandang lain di Dusun Patrol. Total domba yang menjadi korban sebanyak 19 ekor,” sebutnya.
Pemerintah desa dan dinas terkait kini tengah mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang. Baik melalui pengendalian populasi anjing liar maupun peningkatan keamanan kandang ternak warga.