Berita  

Waspadai Kanker Payudara, Kebiasaan Makan Bisa Jadi Pemicu

BERITA PANGANDARAN – Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, dr. Ady Mulya, Sp.B dokter spesialis bedah umum di RSUD Pandega Pangandaran, membahas kanker payudara sebagai salah satu kasus yang sering ditanganinya.

Ia menyoroti bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang wanita, tetapi juga pria, meskipun dengan persentase yang lebih kecil.

Menurutnya, kanker payudara merupakan penyakit dengan kasus tertinggi di dunia, dengan peningkatan signifikan setiap tahunnya, terutama dalam tiga tahun terakhir.

Di negara-negara Asia, kanker payudara sering menyerang wanita di bawah usia 40 tahun, yang dikaitkan dengan faktor pola makan, termasuk penggunaan bumbu masak yang berlebih.

Deteksi Dini dan Kendala Pengobatan

Berdasarkan data tahun 2009 dan 2010, kanker payudara menjadi kanker nomor satu pada wanita di Indonesia dengan persentase lebih dari 30%.

Baca juga:  Mengenal Kegawatdaruratan di IGD RSUD Pandega Pangandaran

Salah satu kendala utama dalam pengobatan adalah kesulitan deteksi dini, karena banyak wanita yang merasa malu untuk memeriksakan diri. Akibatnya, mereka baru mencari pertolongan medis ketika benjolan di payudara sudah membesar.

Ady mengungkapkan, pasien sering datang terlambat karena tidak merasakan nyeri pada tahap awal. Mereka baru mencari pengobatan ketika nyeri menjalar ke punggung dan tangan.

“Faktor lain yang menyebabkan keterlambatan pengobatan adalah rasa malu, keterbatasan biaya, kurangnya pengetahuan, serta kepercayaan terhadap pengobatan alternatif seperti dukun atau orang pintar,” kata Ady.

Dampak Pengobatan Alternatif

Dalam pengalamannya, Ady pernah menangani pasien yang mengalami kondisi parah akibat penggunaan ramuan dari pengobatan alternatif. Beberapa pasien bahkan mengalami kerusakan jaringan payudara sebelum akhirnya memutuskan untuk berobat ke rumah sakit.

Baca juga:  Begini Proses Pembuatan Garam di Madasari Pangandaran

“Kurangnya informasi dan ketakutan terhadap periksa ke rumah sakit itu sering kali menjadi alasan pasien lebih memilih jalur pengobatan non-medis,” ujarnya.

Kebiasaan Makan dan Risiko Kanker

Ady pun menyoroti kebiasaan makan sebagai faktor risiko utama kanker payudara. Berdasarkan pengamatannya di tiga rumah sakit, konsumsi bakso setiap hari dikaitkan dengan meningkatnya kasus kanker payudara pada usia muda, terutama rentang usia 18-25 tahun.

“Pola makan tidak sehat ini berkontribusi terhadap pertumbuhan tumor yang awalnya jinak, tetapi berpotensi menjadi ganas,” ucapnya.

Gejala Kanker Payudara

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Ady menjelaskan beberapa gejala kanker payudara yang perlu diwaspadai. Di antaranya, payudara terasa keras dan lengket seperti batu, pembesaran payudara yang tidak merata.

Baca juga:  Puting Beliung Hantam Pangandaran, Tiga Rumah Rusak

Kemudian, adanya benjolan yang tidak kunjung hilang, kulit payudara menyerupai kulit jeruk dengan kemerahan, puting tertarik ke dalam, keluarnya cairan berwarna kemerahan atau kehitaman seperti darah dari puting.

Ady menegaskan pentingnya deteksi dini dan edukasi kesehatan agar masyarakat lebih sadar akan bahaya kanker payudara.

Pihaknya berharap semakin banyak pasien yang mendapatkan diagnosis lebih awal. Sehingga pengobatan dapat dilakukan sebelum kondisi semakin parah.