BERITA PANGANDARAN – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi menyampaikan gagasannya terkait pengembangan pariwisata di Kabupaten Pangandaran.
Dalam acara pengukuhan Dewan Kebudayaan Daerah Pangandaran yang digelar di Alun-alun Paamprokan Jumat malam, Dedi menekankan pentingnya membangun identitas kuat bagi destinasi wisata tersebut.
“Singapura hanya punya patung singa sebagai ikon, tapi bisa menjadi branding. Pangandaran harus punya identitas yang jelas,” kata Dedi.
Sebagai solusi, ia mengusulkan Nyi Roro Kidul sebagai simbol branding Pangandaran. Dedi mencontohkan bagaimana beberapa destinasi wisata dunia sukses memanfaatkan ikon budayanya masing-masing.
“Seperti lukisan Monalisa di Eropa atau Dewi Kuan Im di China, untuk menarik wisatawan. Kenapa kita tidak berani menjadikan Nyi Roro Kidul sebagai branding?” tanyanya.
Menurutnya, menjadikan Nyi Roro Kidul sebagai ikon dapat membuka peluang industri kreatif. Seperti produksi suvenir berupa lukisan, boneka, hingga gantungan kunci bertema Nyi Roro Kidul.
“Jangan melihat dari sisi mistisnya, tapi rasionalisasikan agar bisa menarik wisatawan,” ucapnya.
Dalam kepercayaan masyarakat, Nyi Roro Kidul dikenal sebagai penguasa Laut Selatan yang sering dikaitkan dengan mitos larangan mengenakan pakaian hijau di pantai selatan.
Namun, Dedi menyebutkan bahwa pendekatan modern dan inovatif diperlukan agar kisah tersebut dapat diangkat menjadi daya tarik wisata yang lebih luas.