cekber.com Ibukota Indonesia – Menteri Komunikasi dan juga Informatika Budi Arie Setiadi menghadirkan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia dan juga Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia berkolaborasi demi meningkatkan partisipasi rakyat di pemilihan 2024.
Sinergi ini pada bentuk menyebarkan narasi kampanye demi meningkatkan partisipasi rakyat guna mengupayakan kelancaran penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak 2024.
“Kita bisa saja orkestrasi (menyampaikan narasi kampanye) terhadap kelancaran penyelenggaraan Pemilu,” ujar beliau melalui keterangan pers, Senin.
Menkominfo meminta-minta kolaborasi pemberitaan memuat narasi ajakan untuk berpartisipasi di Pemilihan Umum Serentak 2024 dengan hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada tanggal 14 Februari 2024.
“Sebelum pencoblosan, kita berfokus pada ajakan pemilih untuk mencoblos. Hari sebelum pencoblosan ini pakai aja semua ajakan untuk memilih,” pintanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Angka itu terdiri melawan pemilih di tempat pada serta luar negeri, yang dimaksud tersebar pada 514 kabupaten dan juga kota, 38 provinsi, serta 128 negara perwakilan.
Guna memverifikasi partisipasi rakyat pada penyelenggaraan Pemilihan Umum masih tinggi, Menteri Budi Arie juga memohonkan untuk menyebarkan narasi agar sanggup meningkatkan total partisipasi pemilih di Pemilihan Umum 2024.
“Bagian dari concern kita juga perihal partisipasi memilih,” ujar dia.
Budi Arie melanjutkan, otoritas juga berupaya menangani penyebaran hoaks yang tersebut bertujuan untuk mendeligitimasi pengurus pemilihan raya 2024 juga pemerintah.
Dia berencana mengundang perwakilan pelaksana media media sosial untuk menangani penyebaran isu hoaks yang digunakan diperkirakan marak mendekati hari pencoblosan.
Sementara itu, masih di keterangan pers yang sama, Direktur Jenderal Pengetahuan dan juga Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengungkapkan terus memantau perkembangan isu dalam media untuk ditindaklanjuti dengan langkah komunikasi publik, baik amplifikasi informasi atau kontra narasi.
“Kami merumuskan mana yang digunakan diamplifikasi kalau positif, mana yang mana dikontranarasikan,” jelasnya.
Dia menambahkan hasil amplifikasi atau kontra narasi yang disebutkan akan disebarkan ke seluruh satuan kerja hubungan warga kementerian, lembaga, juga pemerintah wilayah di tempat seluruh Indonesia agar dapat disebarluaskan melalui berbagai saluran yang digunakan dimiliki masing-masing.
@Antara