Tekno  

Wamenkominfo dorong peserta didik terus-menerus berpikir kritis

Wamenkominfo dorong kontestan didik terus-menerus berpikir kritis

cekber.com Ibukota – Wakil Menteri Komunikasi dan juga Informatika Nezar Patria menggerakkan siswa terus-menerus berpikir kritis terhadap beragam informasi yang mana beredar dalam dunia digital agar tidaklah terjebak dan juga bisa jadi membedakan informasi yang mana benar lalu palsu di tempat jagat digital.

“Berpikir kritis ini penting sekali. Dengan demikian, penyelenggaraan akal sehat kita itu akan maksimal menghadapi berbagai macam ketidakmenentuan yang mana terjadi pada depan lalu juga kita menjadi lebih besar awas di menggunakan piranti digital ini,” ujar ia di keterangan pers, Senin.

Indonesia, sambung dia, pada waktu ini melakukan perubahan struktural digital sebagai bagian dari upaya memajukan bangsa. Oleh dikarenakan itu, menurut Nezar, generasi muda harus siap kemudian mumpuni di menghadapi perkembangan dunia digital yang mana pesat.

“Yang paling penting kesiapan generasi muda Indonesia. Garda terdepan sebetulnya, agen perubahan. Apa yang dibutuhkan di dalam sana, generasi muda akan menjadi elemen sosial terpenting buat bangsa kita dalam tahun 2030-2045, masa kita mendapatkan bonus demografi,” tutur dia.

Wamenkominfo lalu mengingatkan teknologi diciptakan untuk membantu manusia dengan mempermudah kerja juga harus diarahkan untuk kemaslahatan manusia.

Kemudian, guna mempercepat perubahan digital nasional, sambung Nezar, Kementerian Kominfo sudah meluncurkan Inisiatif Nasional Literasi Digital untuk mendidik warga agar cerdas di memanfaatkan ruang digital.

Sejak tahun 2017 hingga akhir 2023, tercatat telah lebih lanjut dari 24 jt orang yang dimaksud terlibat pada literasi digital.

“Ini programnya cukup masif serta menjadi salah satu inisiatif Kementerian Kominfo di rangka metamorfosis digital warga Indonesia. Kita ada goal di dalam 2030 bahkan sampai 2045 Visi Indonesia Digital,” jelas dia.

Dia lalu menyatakan Aksi Nasional Literasi Digital juga sudah berlangsung secara intensif di area Pulau Jawa dan juga sekarang dijadwalkan merata ke seluruh penjuru negeri.

“Sumatera, Kalimantan juga wilayah Indonesia Timur sekarang jadi prioritas literasi digital untuk mengatasi yang mana namanya digital divide. Hal ini kita coba atasi dengan satu acara di area tahun 2024 sampai 2026, paling tidak ada orientasi ke luar Jawa itu akan lebih banyak besar,” demikian tutur dia.

 

@Antara