cekber.com Lampung Barat – Balai Konservasi Narasumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung kembali menambah kandang jebakan kemudian kamera perangkap untuk ‘perburuannya’ mengevakuasi harimau yang dimaksud sedang meresahkan warga di tempat Lampung Barat. Sebanyak dua orang diduga sudah menjadi korban tewas dikarenakan diterkam satwa raja hutan itu.
Kandang jebak pertama sudah dipasang pada lokasi yang tersebut berjarak 100 meter dari ditemukannya salah satu korban pada Jumat, 23 Februari 2024. Dari hasil pantauan kelompok gabungan di dalam lokasi ditemukan jejak satwa Harimau Sumatera yang digunakan diperkirakan berumur satu hari.
Diharapkan, pada Hari Sabtu lalu pemasangan kandang jebak ditambah. Tak semata-mata kandang, tapi juga personelnya. “Tujuan utamanya untuk mengantisipasi tidak ada terjadi tindakan hukum sejenis serta meredam keresahan masyarakat,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, Joko Susilo, Hari Sabtu 24 Februari 2024.
Selain itu, kata Joko, meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan harimau yang tersebut dapat menyerang warga, khususnya pada waktu berada di tempat kebun. Kepada rakyat pada Lampung Barat, ia mengimbau, untuk sementara menghindari aktivitas berkebun oleh sebab itu masih dimungkinkan harimau akan kembali lagi ke lokasi mangsa disembunyikan.
“Jika terpaksa ke kebun jangan bepergian sendirian,” kata dia. Untuk menghindari hal-hal yang mana bukan diinginkan, katanya, warga juga dimintanya tak beraktivitas mulai mendekati sore, malam, hingga mendekati pagi, lantaran pada waktu itulah harimau terlibat berburu.
“Jika bertemu dengan satwa liar, seperti harimau, jangan dengan segera membalikkan badan,” kata beliau sambil menambahkan, “Hadapi satwa yang disebutkan sambil berteriak apapun yang mana mampu kita lakukan, lalu mundur pelan-pelan, hingga satwa yang dimaksud lepas dari pandangan mata, serta lari sekencang mungkin.”
Sebelumnya, BKSDA Bengkulu-Lampung memasang jebakan kandang trap lalu kamera perangkap untuk menindaklanjuti laporan adanya dua warga yang digunakan tewas diterkam harimau di tempat Lampung Barat di waktu kurang dari satu bulan.
Laporan dan juga Video Viral Sejak November Lalu
Sebelumnya dua kejadian itu, telah terjadi muncul sebagian laporan perihal Harimau Sumatera yang digunakan turun gunung. Laporan datang dari kawasan Jalan Sanggi-Bangkunat di tempat Taman Nasiona Bukit Barisan Selatan dalam Pesisir Barat, Lampung.
Laporan pertama tercatat pada 27 November lalu. Ketika itu, Wandi selaku pelapor menginformasikan ke petugas telah terjadi mengawasi seekor harimau turun gunung serta melintas di tempat ruas jalan yang dimaksud sama, dalam KM 19 Pekon Pemerihan, Pesisir Barat.
Ketua Tim Kerja Pelayananan Perizinan, Pengelolaan Data, Informasi, Pelaporan, Perpustakaan lalu Kehumasan TNBBS, Decis Maroba, menambahkan, keesokan harinya petugas cek lokasi. Hasil pada waktu itu, kelompok belum mendapatkan bukti mendukung sebagai tanda keberadaan harimau di tempat sekitar lokasi terlapor baik jejak kaki, feses, bulu, urine, maupun hewan yang dimaksud dimangsa.
Pada 21 Januari 2024, Resor Pemerihan mendapatkan informasi dari penjual duren pada KM 20 yang dimaksud meninjau keberadaan seekor harimau. Selang beberapa hari kemudian atau 29 Januari 2024, pukul 20.30 WIB, Resor Pemerihan mendapat laporan dari rakyat bila harimau kembali terlihat di tempat KM 19.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 7 Februari 2024, Resor Pemerihan mendapat laporan warga meninjau seekor harimau sedang berkeliaran di dalam sekitar rumah Sihono pada KM 20. Di lokasi inilah petugas akhirnya bisa jadi mendapatkan bukti membantu merupakan jejak. “Ukuran lebar jejak kaki 8-9 sentimeter,” kata Decis.
Lalu, video tersebar luas pada media sosial menunjukkan seekor harimau mondar mandir di tempat depan sebuah mobil di tempat KM 20 Jalan Sanggi-Bengkunat pada di malam hari hari. Peristiwa itu direkam oleh salah pribadi yang mana ada pada pada mobil yang disebutkan pada 10 Februari 2024.
Pilihan Editor: Setelah di dalam Rancaekek, Puting Beliung Muncul di area Dataran Tinggi Kertasari Bandung
Sumber: Tempo