cekber.com Jakarta – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidaklah memberikan perhatian khusus mengenai kritik terhadap pemerintah yang tersebut dilontarkan Mahfud Md, Menteri Koordinator Sektor Politik, Hukum, kemudian Keamanan. Ari mengungkapkan kritik Mahfud, yang digunakan ketika ini calon perwakilan presiden nomor urut tiga, harus dipahami di konteks kontestasi pilpres yang berada dalam berlangsung.
“Menjelang pemilihan umum muncul wacana, pro kontra, perdebatan kemudian lain-lain. Itu sebagai suatu yang mana wajar di demokrasi juga kita tidak ada boleh terganggu oleh perdebatan-perdebatan itu sepanjang perdebatan itu sangat substantif,” kata Ari pada waktu ditemui pada Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Ibukota Indonesia pada Senin, 29 Januari 2024.
Ari mengungkapkan di pemerintah sendiri mekanisme evaluasi terus menerus dilakukan. Menyempurnakan apa yang telah ada, walau tingkat kepuasan terhadap Jokowi dalam berbagai survei masih cukup tinggi.
Mahfud, cawapres dari kandidat presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo beberapa kali menyampaikan kritik untuk pemerintah, seperti pada pernyataan penutup di debat pada Ahad, 21 Januari 2023. Mahfud mengatakan, pembangunan akan berjalan dengan baik, seiring penegakan hukum yang dimaksud tak tumpul. Sebagai Menkopolhukam, beliau punya kewenangan melakukan koordinasi, sinkronisasi, kemudian pengendalian pemerintahan di area bidang politik, hukum dan juga keamanan.
Kritik Mahfud muncul pada berada dalam kondisi hubungan Presiden serta PDIP, partai utama pendukung pemerintah, disebut retak. Musababnya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon delegasi presiden dari Prabowo Subianto.
Mahfud mengungkapkan pada waktunya akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju. Adapun salah satu yang dimaksud merekomendasikan Mahfud mundur adalah Ganjar. “Bahwa pada saatnya yang dimaksud tepat pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” Kata Mahfud di area Semarang pada Selasa malam, 23 Januari 2024.
Istana belum menerima surat mundur dari Mahfud. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Presiden Jokowi akan menghargai kebijakan Mahfud untuk mundur.
“Itu bagian pilihan-pilihan kebijakan pemerintah yang disampaikan Pak Mahfud dengan berbagai pertimbangan,” kata Ari pada waktu ditemui pada Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Senin. “Jadi itu haknya Pak Mahfud kalau beliau ingin mengundurkan diri.”
Sumber: tempo