Berita  

PLN Dapat Dana Hibah US$ 1 Juta untuk Pembangunan Energi Baru Terbarukan

PLN Dapat Dana Hibah US$ 1 Juta untuk Pembangunan  Energi Baru Terbarukan

cekber.com INFO NASIONAL –  PT PLN (Persero) mendapat dana hibah senilai US$ 1 jt dari Badan Perdagangan kemudian Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA). Dana hibah digunakan untuk menggalang studi kelayakan terhadap pengerjaan infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dijalankan PLN di area lima area Terluar, Terdepan lalu Tertinggal (3T) dalam Indonesia Timur.

Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly menyampaikan, dana hibah yang dimaksud akan digunakan untuk membiayai layanan jasa terkait dengan persiapan studi kelayakan teknis juga ekonomi proyek mini-grid EBT. Kegiatan ini mencakup desain solusi teknik yang digunakan terperinci, evaluasi dampak ekonomi, lingkungan, hingga dampak lain dari pembangkit listrik EBT ketika dijalankan. Pengkajian ini penting untuk menganalisis serta membantu implementasi PLN pada mempersiapkan proyek EBT di dalam wilayah 3T dalam kemudian hari.

PLN berjanji menjalankan peta jalan (roadmap) transisi energi berdasarkan trilema energi, yaitu energy security, energy equity dan environmental sustainability. Lewat studi juga pengembangan yang dimaksud berkualitas, PLN optimistis pendistribusian EBT dapat diadakan dengan adil, terjangkau, juga dapat diterima rakyat secara andal juga berkualitas. PLN juga akan mengembangkan pembangkit hibrida dengan mengkolaborasikan antara Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Solar PV, kemudian battery storage di lima lokasi 3T potensial pada Indonesia Timur. 

Baca juga:  Cinta Mega Akui Main Game Candy Crush sebelum Rapat Paripurna DPRD DKI

”Lewat kolaborasi ini kita ingin meningkatkan akses kelistrikan pada lima wilayah 3T menjadi 24 jam lewat dukungan energi hijau. Saya harap kolaborasi ini menjadi langkah awal yang digunakan bisa jadi menyebabkan pengaruh besar bagi rakyat Indonesia,” kata Sinthya.

Kolaborasi ini ditandai dengan pertukaran dokumen Grant Agreement “The Indonesia Net Zero World Renewable Energy Mini-Grid” yang dimaksud telah terjadi ditandatangani oleh USTDA juga PLN sebagai simbol komitmen dengan dalam Kantor Pusat PLN pada Senin, 12 Februari 2024.

Dalam rangka membantu langkah pemerintahan Indonesia yang tersebut sudah mengumumkan target Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) pada tahun 2030 kemudian Net Zero Emissions (NZE) dalam tahun 2060, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menilai, kolaborasi dan juga kemitraan sangat penting untuk memajukan transisi energi di tempat Indonesia.

Baca juga:  RSUD Pandega Pangandaran Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana

“Kolaborasi sangat penting untuk mempercepat transisi energi di tempat Indonesia. Kemitraan ini tentu cuma sejalan dengan tujuan PLN untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di rangka mewujudkan Net Zero Emissions,” kata Darmawan.

Direktur USTDA, Enoh T. Ebong menyampaikan, kolaborasi pengembangan EBT dengan PLN ini sejalan dengan visi global USTDA di menggalakkan perkembangan keberlanjutan pada negara berkembang. Pihaknya melihat, perubahan fundamental pemanfaatan EBT akan berimplikasi terhadap mitigasi krisis iklim, khususnya lewat penyediaan akses kelistrikan yang mana dapat diandalkan. 

”Kemitraan kami dengan PLN menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk mengupayakan transisi energi Indonesia juga ambisi pembangunan sektor ekonomi jangka panjang bagi Indonesia. Dengan menawarkan sumber daya teknis juga teknologi yang dimaksud tersedia, kami meninjau potensi besar untuk memperluas akses energi ramah lingkungan di tempat seluruh Indonesia,” kata Enoh T. Ebong.

Baca juga:  Bali Juara Umum BK PON 2024 Woodball

The Charge d’Affaires ad sementara U.S. Embassy Indonesia, Michael F. Kleine menambahkan, bantuan dana USTDA sejalan dengan hasil konferensi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan juga Presiden Amerika Serikat Joe Biden tahun lalu terkait upaya meningkatkan hubungan bilateral antar kedua Negara.

”Oleh dikarenakan itu, kami pada Kedutaan Besar Amerika Serikat sangat bersemangat dengan proyek ini, melalui kolaborasi perubahan kemudian perdagangan, dengan tujuan yang mana sama. Kita akan mencapai tujuan yang digunakan kita inginkan lalu sekali lagi menjadikan tahun ini bukanlah hanya sekali tahun kemakmuran, tetapi juga energi bersih,” kata Michael. (*)

Sumber Tempo