cekber.com JAKARTA – Inovasi untuk menyempurnakan elemen penyimpan daya mobil listrik tahan lama juga sumber energi abadi terus dilakukan. Dalam riset terbaru muncul akumulator berlian yang diklaim mampu bertahan selama 28 ribu tahun. Lantaran materialnya yang tersebut langka kemudian proses pembuatannya yang rumit, harganya pun fantastis.
Baterai yang tersebut diklaim mampu bertahan selama 28 ribu tahun ini memang sebenarnya tampak seperti fiksi ilmiah, sehingga berbagai pihak yang digunakan masih meragukannya.
Econews melansir, Hari Jumat (24/05/2024) elemen penyimpan daya berlian yang mana diklaim mampu bertahan 28 ribu tahun ini akan dibuat dari limbah nuklir. Idea sel ini diajukan oleh perusahaan start up jika California, Nano Diamond Battery (NDB), yang tersebut telah dilakukan mempunyai prototipe yang mana disebut “Diamond Nuclear Voltaic”.
Dalam hal kendaraan listrik , elemen penyimpan daya nano Diamond Nuclear Voltaic menjamin otonomi selama 90 tahun. Baterai Diamond Nuclear Voltaic disebut-sebut mendapat energinya dari isotop radioaktif daur ulang yang mana berasal dari limbah nuklir, seperti grafit radioaktif.
Setiap unit akan memiliki berlian kristal tunggal yang digunakan menerima energi dari isotop. Karena masa pakainya beberapa ribu tahun, penciptanya “menjamin” akan terus memancarkan energi serta baterainya tak perlu diisi ulang.
Efisiensi konduksi termal berlian mikroskopis diduga bertindak untuk menarik panas dari isotop radioaktif segera setelahnya listrik dihasilkan. Lapisan berlian polikristalin yang berfungsi sebagai penutup penyimpan daya mengandung radiasi di tempat dalamnya.
Bahannya lebih besar keras, hingga 12 kali lebih tinggi kuat dari baja tahan karat. Seperti yang tersebut dijelaskan oleh perusahaan jika California tersebut. Bagian yang disebutkan juga diklaim aman bagi manusia, sebab berlian radioaktif yang dimaksud dibungkus dengan beberapa lapisan berlian sintetis yang dimaksud sangat tahan lama.
Berlian sintetis yang dimaksud diklaim mempunyai lapisan pelindung anti rusak untuk menghindari kebocoran. Selain itu, tingkat radiasinya juga tambahan rendah dari tubuh manusia, sehingga aman digunakan di dalam ponsel pintar atau laptop.